1. PERUBAHAN PADA PAYUDARA
Pada
trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitive pada
saat usia 4 minggu kehamilah. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama
yang paling berpengaruh terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan
estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu.
Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.
Setelah
dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh darah meluas
dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit. Puting susu akan
menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Putting susu dan areola akan menjadi
lebih gelap warnanya.
Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua, warnanya bening kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.
Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua, warnanya bening kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.
Pada
trimester III, pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan
lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini
pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.
2. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus
Uterus merupakan
organ otot lunak yang sangat unik yang mengalami perubahan cukup besar selama
kehamilan. Selama kehamilan, serat otot uterus menjadi meregang dan bertambah
besar, atau biasa disebut dengan istilah hyperplasia. Hal ini terjadi karena
pengaruh dari kinerja hormone dan tumbuh kembang janin pula.
Ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5cmx5cmx2,5cm dan berkembang pesat menjadi 30cmx22,5cmx20cm salaam kehamilan seiring pertumbuhan janin. Untuk berat uterus sendiri meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gr menjadi 1000 gr (Steer & Johnson 1998).
Ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5cmx5cmx2,5cm dan berkembang pesat menjadi 30cmx22,5cmx20cm salaam kehamilan seiring pertumbuhan janin. Untuk berat uterus sendiri meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gr menjadi 1000 gr (Steer & Johnson 1998).
Pertumbuhan
uterus yang terutama terjadi pada trimester kedua adalah proses hipertropi atau
pembesaran ukuran uterus, hal ini terjadi karena adanya berbagai rangsangan
pada uterus untuk melakukan pembesaran ukuran. Pertumbuhan janin membuat uterus
meregang sehingga menstimulasi sintesis protein pada bagian myometrium uterus.
Pada akhir
trimester pertama yaitu saat umur kehamilan berkisar antara 3-4 bulan, lapisan
dinding uterus menebal dari 10mm menjadi 25mm. Namun saat trimester
selanjutnya, lapisan dinding uterus menipis antara 5 sampai 10mm (Blackburn 2003).
Sebelum
terjadinya kehamilan, uterus merupakan salah satu organ yang berada di rongga
pelvis, namun saat akhir trimester I kehamilan uterus menjadi organ yang berada
di rongga abdomen. Letak uterus tidak terlalu anteversi maupun antefleksi.
Posisinya di rongga abdomen cenderung menempati rongga kanan atas, hal ini
dikarenakan colon menempati bagian kiri dari rongga pelvic sehingga posisi
uterus saat pertumbuhannya menjadi cenderung ke sebelah kanan. Tinggi fundus
uteri dapat dipalpasi melalui abdomen bila posisi uterus telah berada di atas
simfisis pubis.
Selama
kehamilan, lapisan endometrium uterus menjadi lebih tebal dan lebih banyak
pembuluh darah terutama di bagian fundus uteri tempat implantasi normal
plasenta yang biasa disebut decidua. Decidua kaya akan cadangan glikogen untuk
memenuhi kebutuhan blastosit sebelum terbentuknya plasenta, oleh sebab itulah
lapisan deciduas lebih tebal. yang dialami endometrium menjadi 6-8mm
lebih tebal ini disebabkan karena pertumbuhan janin dan produksi progesterone
oleh corpus luteum.
Myometrium
merupakan bagian uterus yang sangat memegang peranan penting yang terdiri
daribanyak jaringan otot. Selama kehamilan, serat otot myometrium menjadi lebih
berbeda dan strukturnya lebih terorganisir dalam rangka persiapan kinerjanya
saat persalinan.
Seiring
berangsur-angsurnya perubahan uterus selama kehamilan, serviks pun ikut
mengalami perubahan. Struktru dari serviks berubah dari yang tadinya kaku
menjadi sangat elastic atau lunak yang mana dapat meregang hingga diameter 10cm
atau lebih selama persalinan dan kemudian kembali lagi ke keadaan semula.
Selama kehamilan, pada serviks terjadi peningkatan massa, kadar cairan dan pembuluh
darah (Blackburn 2003).
b. Ovarium
dan tuba falopii
Selama
kehamilan, ovulasi berhenti karena adanya peningkatan estrogen dan progesterone
yang menyebabkan penekanan sekresi FSH dan LH dari hipofisis anterior. Corpus
luteum akan mensekresi progesterone sampai usia kehamilan 10-12 minggu tepatnya
setelah plasenta terbentuk dan berfungsi. Tuba falopii relatif tidak berubah.
c. Vulva
dan vagina
Produksi
estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium vagina sehingga
menjadi lebih elastis. Selain itu, perubahan dari ephitelium tersebut
menyebabkan peningkatan seksresi cairan vagina yang dinamakan Leccorhoea. Sel
epitel juga menyebabkan peningkatan kadar glikogen dan interaksi basil
Doderlein’s yang memproduksi asam lebih untuk melindungi vagina dari serangan
berbagai mikroorganisme karena pH vagina yang meningkat selama kehamilan
menjadi 3,5 – 6.
3. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER
Volume
darah yang dipompakan masing-masing ventrikel setiap menitnya disebut Cardiac
Output (CO). Kadar normal CO untuk orang dewasa sehat yaitu berkisar 5L/min
namun dapat pula meningkat hingga 20-25L/min. Keadaan ini akan berbeda pada
masing-masing individu tergantung aktivitas yang biasa dilakukan.
Selama
kehamilan, perubahan dramatis terjadi pada system kardiovaskuler. Perubahan ini
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibu sekaligus janin selama kehamilan
(Blackburn 2003). Sirkulasi uteroplasenta turut mengikuti perubahan transport
gas, nutisi dan hasil buangan ibu dan janin.
Adaptasi
system kardiovaskuler kehamilan yang penting terjadi pada trimester awal
kehamilan. Menurut hasil penelitian, system imun dan system hormonal
bekerjasama segera untuk mulai adaptasi hemodinamik. Perubahan Hemodinamik yang
paling penting pada sirkulasi selama kehamilan adalah peningkatan volume darah
dan Cardiac Output serta penurunan tahanan pembuluh perifer. Perubahan yang
lain terjadi pada letak dan ukuran jantung, detak jantung, stroke volume dan
distribusi darah (de Swiet 1998).
Volume
jantung meningkat dari 70 ml menjadi 80 ml antara trimester I dan trimester
III. Perubahan anatomi dan fisiologi normal jantung dapat pula mengakibatkan
perubahan suara jantung. Desiran systole dan diastole dapat ditemukan pada usia
kehamilan 12-20 minggu. Pada wanita yang tidak hamil, suara desiran diastole
merupakan suatu kelainan, namun pada wanita hamil hal tersebut tidak terlalu
signifikan karena peningkatan aliran darah pada katup trikuspidal.
Peningkatan
Cardiac Output disebabkan oleh peningkatan denyut jantung dan stroke volume.
Peningkatan Stroke Volume terjadi secara progresif selama trimester pertama dan
kedua berkisar 30% dibandingkan keadaan tidak hamil.
Perubahan
uterus yang semakin membesar juga merupakan pengaruh utama perubahan cardiac
output sesuai posisi tubuh ibu hamil. Pada posisi terlentang, uterus menekan
vena cava inferior sehingga terjadi penurunan aliran darah balik vena
serta penurunan Cardiac Output hingga 20-30%. Hal ini dinamakan dengan sebutan
Supine Hipotensi, yaitu meningkatkan denyut jantung karena terjadi penurunan
CO.
Peningkatan
volume darah total termasuk didalamnya peningkatan volume plasma yang begitu
signifikan (50%) dibandingkan peningkatan sel darah merah (18%) juga merupakan
sebab peningkatan CO. Darah yang diperlukan uterus meningkat dari 100ml/min
pada akhir trimester pertama menjadi 500ml/min selama kehamilan. Proses
Hemodelusi pada kehamilan dan penurunan kadar Hb sering menyebabkan anemia
fisiologis.
Aliran
darah vena balik yang sulit pada daerah kaki kadang-kadang dapat menyebabkan
Varises pada vena kaki dan vulva. Selain itu, Oedema kaki dapat juga terjadi.
4. PERUBAHAN DARAH DAN SISTEM PEMBEKUAN DARAH
Darah
mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh
tubuh. Selain itu darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam basa,
perlindungan dari infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh.
Darah
terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Plasma
mengandung air, protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari
eritrosit (99%), leukosit dan trombosit.
Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan
volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksdukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan
bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang
lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
5. PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
Kehamilan
mempengaruhi perubahan system pernafasan pada volume paru-paru dan ventilasi.
Perubahan anatomi dan fisiologi system pernapasan selama kehamilan diperlukan
untuk memenuhi peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen bagi tubuh ibu dan
janin. Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh hormonal dan biokimia.
Relaksasi
otot dan kartilagi toraks menjadikan bentuk dada berubah. Diafragma menjadi
lebih naik sampai 4cm dan diameter melintang dada menjadi 2cm. Perubahan ini
menyebabkan perubahan system pernapasan yang tadinya pernapasan perut menjadi
pernapasan dada oleh karena itu diperlukan perubahan letak diafragma selama
kehamilan.
Kapasitas
inspirasi meningkat progresif selama kehamilan selain itu tidal volume
meningkat sampai 40%. Peningkatan volume tidal ini menyebabkan peningkatan
ventilasi pernapasan permenit yaitu jumlah udara yang masuk dalam satu menit.
Karena pertukaran udara selama kehamilan meningkat oleh karena itu, ibu hamil
dianjurkan untuk nafas dalam daripada nafas cepat. Pada akhir kehamilan,
ventilasi pernapasan permenit meningkat 40%. Perubahan ini mengakibatkan resiko
hiperventilasi pada ibu. Walaupun hiperventilasi secara normal menyebabkan
alkalosis, hal ini tidak diakibatkan adanya peningkatan kompensasi ekskresi
bikarbonat di ginjal. Namun hiperventilasi ini disebabkan oleh efek
progesterone secara langsung di pusat pernapasan. Ibu hamil mungkin merasa
cemas akan terjadinya dyspnoe dan merasa pusing saat napas pendek yang biasanya
terjadi ketika duduk di bawah.
6. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
Selama
kehamilan Sistem Perkemihan mengalami berbagai perubahan structural dan
fungsional dengan banyaknya perubahan structural yang bertahan dengan baik
sampai periode postpartum. Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi
natrium dan peningkatan cairan ekstraseluler.
a) Ginjal
Ginjal ibu hamil
harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping beruhubungan
dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler.
Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek
progesterone dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan
perubahan system kardiovaskuler.
Peningkatan
panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran
darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial.
Ukuran glomerulus bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara
keseluruhan, struktur mikroskopik ginjal wanita hamil dan tidak hamil sama
saja.
b) Ureter
Bagian-bagian
ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi,
perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan
tersebut mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja
tubular. Dilatasi calix renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester
pertama dan menetap sampai trimester ketiga pada lebih dari 90% wanita.
Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada kea rah kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran kiri rongga pelvik.
Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada kea rah kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran kiri rongga pelvik.
c) Vesica Urinaria
Kapasitas vesica
urinaria meningkat pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen mempengaruhi
hipertropi lapisan vesica urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis
karena peningkatan ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya rentan
terkena trauma atau serangan infeksi.
d) Fisiologi
Perkemihan Kehamilan
Adanya
peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang kemudian
secara bertahap turun sampai akhir kehamilan. GFR meningkat 50% selama
kehamilan yang dimulai segera setelah konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai
16.
Kadar glukosa
urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami penurunan kemampuan
dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi pada kehamilan.
Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi berlebih asam
amino, namun proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.
7. SISTEM PERSARAFAN
Fungsi
system saraf pusat dan otak sangat kompleks dan mencakup semua aktifitas mulai
dari reflex dasar sampai perubahan kemampuan kognitif dan emosional. Kinerjanya
sangat dberpengaruh dan dipengaruhi hormone. Perubahan yang terjadi menyangkut
ketidaknyamanan tulang dan otot, gangguan tidur, perubahan sensasi, pengalaman terhadap
nyeri.
What is the best casino to bet with? - Dr.D.C.
BalasHapusBest casino to 진주 출장샵 bet with. It's a casino where players can place 통영 출장마사지 bets in 전주 출장안마 multiple forms, and the most popular are the 김제 출장마사지 ones that are always 삼척 출장마사지 going to