METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH METODE SYMPTOTHERMAL
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metode keluarga
berencana alamiah (KBA) merupakan cara kontrasepsi alternatif yang dapat
dilakukan oleh pasangan usia subur selain menggunakan alat atau obat. Kontrasepsi
alamiah merupakan kontrasepsi non hormonal dan tanpa alat. Salah satunya adalah
metode Symptothermal. Namun masih banyak yang belum mengatahui cara kontrasepsi
dengan metode alamiah ini.
Kebanyakan
pasangan usia subur lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi dari bidan atau
dokter karena dirasa lebih aman dan tingkat kegagalanya rendah. Selain itu metode
KB alamiah ini hanya dapat dilakukan oleh wanita dengan siklus menstr uasi yang teratur. Sehingga bagi wanita
usia subur yang siklus menstruasinya tidak teratur disarankan untuk tidak
menggunakan metode ini, karena tingkat kegagalan akan sangat tinggi.
Namun
bagi wanita dengan siklus menstruasi yang teratur dapat menggunakan metode ini.
Metode ini sangat aman dan efektif apabila dijalankan dengan pengswasan yang
ketat.
Kurangnya
pengetahuan pasangan usia subur mengenai metode kontrasepsi Symtothermal
menggugah penulis untuk menulis makalah mengenai metode keluarga berencana
alamiah dengan metode Symptothermal.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Membahas
mengenai pengertian metode Symptothermal
2. Membahas
manfaat metode Symptothermal
3. Menjelaskan
efektivitas metode Symptothermal
4. Menjelaskan
kelebihan dan kekurangan metode Symptothermal
PEMBAHASAN
A. Pengertian metode Symptothermal
Metode simptothermal merupakan metode
keluarga berencana alamiah
(KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal
tubuh dan
mukosa serviks.
Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini
mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.
Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan
hari aman pada wanita daripada menggunakan salah satu metode saja. Ketika
menggunakan metode ini bersama-sama, maka tanda-tanda dari satu dengan yang
lainnya akan saling melengkapi.
B. Manfaat
metode Symptothermal
Metode Symptothermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi maupun konsepsi.
Manfaat Kontrasepsi
Metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan
]hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur).
Manfaat Konsepsi
Metode simptothermal digunakan sebagai konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan
seksual ketika berpotensi subur.
C. Efektivitas
metode Symptothermal
Angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10-20 wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan kesalahan dalam belajar, saran atau tidak ada kerjasama
pasangan. Namun, studi lain juga menyatakan angka kegagalan dari metode simptothermal mempunyai angka kegagalan hanya 3
persen apabila di bawah pengawasan yang ketat.
1.
Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal Menjadi Efektif
Metode simptothermal akan menjadi efektif apabila:
Metode simptothermal akan menjadi efektif apabila:
a) Pencatatan dilakukan secara
konsisten dan akurat.
b) Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan.
c) Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan.
Diperlukan kerja sama dengan
pasangan, karena ia harus bersedia untuk membantu untuk menghindari kehamilan baik dengan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan beberapa metode penghalang selama
hari-hari paling subur.
2.
Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal Tidak Efektif
Metode simptothermal dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
Metode simptothermal dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
a) Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam
hari.
b) Wanita yang mempunyai penyakit.
c) Pasca perjalanan.
d) Konsumsi alkohol.
Hal-hal tersebut di atas dapat
mempengaruhi pembacaan suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
D. Pola
Grafik Kesuburan pada Metode Simptothermal
Pola grafik kesuburan tidak sesuai digunakan wanita pada kasus sebagai berikut:
1.
Wanita yang memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
2.
Tidak
ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode simptothermal.
3.
Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu sendiri atau alasan lain.
4.
Wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi barier minimal 10 hari setiap bulan atau menerapkan metode kontrasepsi lain di hari tidak amannya.
5.
Wanita yang mempunyai resiko kesehatan/medis tertentu yang membahayakan jika dia hamil.
6.
Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal tubuh, keteraturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
E. Kelebihan
dan Kekurangan metode Symptothermal
1.
Metode simptothermal mempunyai keuntungan antara lain:
a) Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan.
b) Aman.
c) Ekonomis.
d) Meningkatkan hubungan kerjasama
antar pasangan.
e) Dapat langsung dihentikan apabila
pasangan menginginkan kehamilan.
f) Tidak memerlukan tindak lanjut atau
alat kontrasepsi lain setelah belajar metode simptothermal dengan benar.
2.
Keterbatasan
Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
a) Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan maupun konsumsi alkohol.
b) Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna
harus mengamati dan mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
c) Memerlukan kerjasama antara pasangan suami
istri.
d) Pengguna harus mendapatkan pelatihan
atau instruksi yang benar.
F. Petunjuk bagi pengguna metode
Symptothermal
Pengguna/klien metode simptothermal harus mendapat instruksi atau
petunjuk tentang metode lendir serviks, metode suhu basal
tubuh maupun metode kalender. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menentukan masa subur dengan mengamati perubahan suhu basal tubuh maupun lendir serviks.
- Klien dapat melakukan hubungan
seksual
hingga dua hari berikutnya setelah haid
berhenti (periode tidak subur sebelum ovulasi).
- Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai
dengan mulai keluarnya lendir dan rasa basah pada vagina sama dengan metode lendir serviks. Lakukan pantang senggama karena ini menandakan periode subur sedang
berlangsung.
- Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari
berurutan dan hari puncak lendir subur.
- Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode subur, periode tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang dimana masa pantang senggama harus dilakukan.
G. Contoh grafik pengamatan dan
pencatatan metode Symptothermal
Di
bawah ini merupakan contoh grafik pengamatan dan pencatatan metode
symptothermal.
Interpretasi
Grafik
Buat pengamatan Anda dalam urutan
yang sama:
1.
Tanyakan
(nama, umur, grafik ke …, jumlah hari siklus terpanjang dan terpendek).
2.
Apakah
grafik suhu bifase terakhir?
3.
Apakah
grafik ini dari seorang wanita dalam keadaan khusus?
4.
Menafsirkan
grafik suhu (panjang siklus, pergantian hari, penerapan aturan “Three over Six”,
mengenali hari pertama masa tidak subur setelah ovulasi).
5.
Menafsirkan
pola lendir serviks (mengenali perubahan lendir serviks pertama kali, menafsirkan pola lendir serviks berdasarkan petunjuk, mengenali lendir pada hari puncak subur, mengenali masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi, periksa lendir dengan suhu).
6.
Menafsirkan
perubahan pada serviks (pilihan), antara lain: perubahan serviks rendah, kaku, tertutup, serviks saat tidak subur dan perubahan serviks tinggi, lunak, terbuka, serviks saat subur.
7.
Menerapkan
perhitungan siklus sedikitnya 6 kali siklus (siklus terpendek dikurangi 20
untuk mengenali hari subur terakhir).
8.
Amati
perubahan yang terjadi.
9.
Periksa
bila terjadi hal yang mempengaruhi grafik seperti: gangguan, faktor stres, penyakit ataupun obat.
10.
Terapkan
petunjuk metode symptothermal ini dengan tepat (untuk
merencanakan kehamilan atau mencegah kehamilan).
Kode Warna Grafik
Pewarnaan
pada grafik metode simptothermal dapat membantu menafsirkan arti
grafik. Contoh untuk menekankan fase siklus antara lain:
¬ Merah untuk periode menstruasi.
¬ Kuning untuk periode subur.
¬ Hijau untuk periode tidak subur.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode KB
alamiah metode Symptothermal merupakan metode KB alamiah yang menggabungkan
antara metode suhu basal, mukosa servik dan metode kalender.
Metode Symptothermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi maupun konsepsi.
Angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10-20 wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya.
Pengguna/klien metode simptothermal harus mendapat instruksi atau
petunjuk tentang metode lendir serviks, metode suhu basal
tubuh maupun metode kalender.
apakah tidak ada daftar pustaka yg menyertai penulisan materi ajar diatas ? jika ada mohon sertakan. terimakasih
BalasHapus